Sewaktu Kecil
Sewaktu kecil
kenapa kita bisa membuat
langit malam menjadi kanvas
padahal telunjuk kita kurus
dan langit pun hitam
bintang-bintang pasrah
kita rangkai dan jahit
menjadi ular yang gemuk
karena memakan kerbau
atau pesulap tampan
bertopi kelinci
kitalah yang mengarang
rasi-rasi dalam buku
awan yang mengabut
di tepi bulan sabit
serupa sapuan kuas
yang selalu baru
dan cahaya keperakan
yang damai di sisinya
merupakan latar semesta
Setelah dewasa
kita bercermin
pada denyar bintang
lalu berpura-pura tak tahu
ada yang telah dicuri
tak usah payah mengingat
bagaimana cara kembali
cukup lihat ke dalam
selalu ada anak kecil
yang menolak untuk mati
Permana, 26 Jan. 2020
Aku jadi terkenang, aku juga pernah dibiarkan tumbuh bersama setumpuk dongeng fabel dan astronomi :(
ReplyDeleteKenapa sedih ya ketika ingat hal itu? Atau kita sedih karena tumbuh dewasa.
DeleteSedih karena ternyata andai-andaian kita soal menjadi dewasa ketika kecil adalah andaian yg sederhana sekali padahal kenyataannya ga sederhana hahahahaha
Delete